Tether Dilanda Aksi Jual Akibat Polemik Bitfinex
Bitfinex, Tether, dan Noble Bank
Bitfinex menghentikan sementara deposit dan penarikan mata uang fiat setelah tidak lagi menjalin kerja sama dengan Noble Bank. Sempat dikabarkan bekerja sama dengan HSBC, kini beberapa sumber menyebutkan akun Bitfinex di HSBC juga sudah ditutup. Rumor Bitfinex bangkrut pun beredar dan telah dibantah oleh perusahaan.
Tether (USDT), juga sebelumnya menggunakan Noble Bank sebagai bank penyimpan asetnya. Kerja sama dengan Noble Bank kini sudah tidak lagi berlanjut, seperti halnya dengan Bitfinex. Status USDT sebagai stable coin kini dipertanyakan, banyak yang meragukan perusahaan tidak memiliki cadangan Dolar yang cukup dibandingkan dengan token USDT.
Aksi Jual Tether
Dilansir dari Cryptovest, ada transaksi sebesar 3.000 BTC keluar dari wallet Bitfinex pada tanggal 12 Oktober 2018, dan pada hari yang sama ada tambahan 107.000.000 USDT. Fluktuasi besar terus terjadi dalam wallet USDT Bitfinex dalam beberapa hari terakhir. Exchange lain seperti Bittrex dan Huobi dikabarkan juga mengalami peningkatan arus masuk USDT yang signifikan. Aksi jual Tether tampaknya cukup masif, sehingga mendorong nilai tukar USDT turun signifikan, sebaliknya harga BTC naik.
Nilai tukar USDT sempat menyentuh $0,9457 tadi siang dan sekarang bernilai $0,9591 (pada saat penulisan). Sementara BTC sempat menyentuh $6.965 pada waktu yang kurang lebih sama siang ini dan sekarang kembali turun ke $6.658.
Pengumuman KuCoin dan Rumor Binance
Di tengah volatilitas USDT, KuCoin menutup sementara deposit dan penarikan USDT. Hal ini memicu kekuatiran dan muncul rumor lain yang menyebutkan Binance akan menghapus USDT dari listing mereka.
Belakangan, KuCoin mengklarifikasi bahwa wallet USDT mereka ditutup sementara karena maintenance dan akan dibuka kembali setelah selesai. Salah satu pengamat crypto, @boxmining melalui cuitannya di Twitter menyebut rumor Binance adalah palsu, dilihat dari kesalahan gramatikal yang tidak mungkin dilakukan perusahaan sekelas Binance.