Sony dan Fujitsu Kembangkan Sistem Blockchain untuk Cegah Pemalsuan Ijasah
Dua perusahaan raksasa Jepang, Sony Corp. dan Fujitsu Ltd. bekerja sama mengembangkan database terenkripsi untuk mencegah pemalsuan ijasah. Dilansir dari Asahi Shimbun, sistem ini nantinya akan memanfaatkan teknologi blockchain dan diperuntukkan bagi warga asing yang ingin menjadi pelajar di Jepang.
Untuk memperoleh ijin studi di Jepang, warga negara asing harus terlebih dahulu menunjukkan sertifikat kelayakan bahasa kepada Departemen Imigrasi. Pemerintah Jepang menilai akan sulit hidup dan belajar di Jepang jika tidak memiliki kecakapan bahasa yang mupuni. Umumnya, ijasah ini dikeluarkan oleh institusi edukasi bahasa Jepang di luar negeri, namun dokumen palsu semakin banyak bermunculan sepanjang 2018, sehingga memicu respon dari Sony dan Fujitsu.
Sistem ini akan diuji coba akhir bulan ini dan jika tidak ada hambatan, sistem bisa diterapkan pada tahun fiskal baru mulai April 2019.